Selasa, 25 Oktober 2011

PERLINDUNGAN SATWA DAN HABITATNYA ADALAH HARGA MATI..!!!!!!

SALAM LESTARI.......!
Satwa dan habitatnya benar-benar menjadi bagian dari sebuah ekosistem yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Mengingat kompleksitas permasalahan yang kita hadapi dalam ruang lingkup ini serta,mengingat tingkat urgenitas yang tinggi dari permasalahan yang sedang dihadapi Taman Nasional ujung Kulon dengan proyek pembangunan JRSCA-nya.
Atas kordinasi saudara-saudara Mapala di Banten dibawah PKD Banten dengan Pusat Kordinasi nasional dan PKD Jabodetabek bertempat di hotel Grand tropik Jakarta pada tanggal 17 oktober 2011. diikuti juga oleh beberapa saudara-saudara dari daerah (Aceh,Sumut,Jambi,Bengkulu,Lampung,Riau,Banten,Jakarta,Bogor,Bandung,Kalimantan,Sulawesi,dll)
Maka dilakukanlah pembahasan untuk persiapan dialog dengan menteri dan jajarannya dalam acara silaturahmi kementerian kehutanan dengan Generasi Muda pecinta alam bertempat di manggala wanabakti Kementerian Kehutanan.
Selain itu juga dilakukan pembahasan tentang masalah di kawasan TNUK. Saudara-saudara dari banten mengajukan untuk dilakukannya aksi damai penolakan pemagaran TNUK.
Atas persetujuan PKN dan PKD jabodetabek,serta beberapa pemaparan dari saudara-saudara dari daerah, maka aksi damai penolakan pemagaran TNUK disepakati atas nama mapala se Indonesia. maka persiapan pun dilakukan mulai dari mengurus izin untuk aksi damai, sampai kepada tugas-tugas teknis lainnya.
Disepakati malam itu korlap adalah sdr. Wito dr banten,pj media oleh lita dr camp,dibantu oleh arif dr leuser aceh, serta pkd jabodetabek Sdr layu dari swatala. Sementara untuk base camp sebelum dan setelah aksi adalah di sekretariat Gamaspi wanantara YAI.
Tanggal 18 pelaksanaan aksi damai dengan longmarch dr kampus YAI dengan membentangkan merah putih seluas 200 meter persegi menuju bundaran HI melintasi jln diponegoro.
Sasaran aksi ini salah satunya adalah dalam rangka memblow up berita tentang ujung kulon di media. Untuk kemudian membantu pula saudara2 dari Banten dalam mempersiapkan pertemuan dengan pihak-pihak yang tekait dalam pelaksanaan proyek JRSCA ini seperti dirjen PHKA Kemenhut,YABI,Kepala TNUK,Pemerintah provinsi banten, dan lain-lain dalam rangka penyelesaian masalah ini.
Selain penolakan terhadap pemagaran TNUK, Dalam aksi tersebut saudara-saudara dari daerah juga menyuarakan tentang upaya penyelamatan dan perlindungan satwa dan habitatnya di daerah masin-masing. Secara global dalam aksi ini kami menyampaikan kekecewaan atas ditariknya dukungan pemerintah untuk p. komodo yg ingin menjadi 7 wonder, kami juga mengkampanyekan agar semua pihak juga dapat mendukung dan berpartisipasi dalam upaya penyelamatan satwa di INDONESIA dan habitatnya.
Mudah-mudahan aksi damai ini bisa didukung oleh saudara-saudara di daerah masing-masing, untuk bersama-sama kita bergerak dalam rangka melakukan penyelamatan terhadap satwa di Indonesia dan habitatnya,
Oleh karena itu PKN mengusulkan kepada PKD untuk bersama-sama bergerak secara serentak, untuk menyuarakan perjuangan kita sebagai Mahasiswa Pecinta Alam untuk upaya penyelamatan satwa dan habitatnya dari perdaganagn satwa langka dan satwa yg dilindungi,menjauhkan mereka dari kepunahan,serta mencegah kerusakan habitatnya .
Silahkan dibicarakan oleh saudara2 PKD di seluruh Indonesia untuk dilakukan pembahasan di daerah masing-masing.
kalo memang setuju nanti kita lakukan upaya yang serentak se-Indonesia..terima kasih..salam lestari

1 komentar:

  1. Up Date terus beritanya Brother, saya adalah pembaca setia....

    BalasHapus